STUDI KAWASAN BUDAYA BORNEO BERINTEGRASI MATEMATIKA

Pada Hari Sabtu, 7 Januari 2024, mahasiswa program studi Tadris Matematika melakukan kunjungan ke Keraton Pakunegara Tayan bersama bapak Dr. Usman, M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah Islam dan Budaya Borneo. Adapun tujuan kunjungan ini adalah agar mahasiswa terutama mahasiswa program studi Tadris Matematika tidak lupa dengan budaya adat dan tradisi Kalimantan Barat itu sendiri.

Keraton Pakunegara Tayan berdiri pada abad ke-15 atau sekitar tahun 1450 oleh Gusti Likar/Lekar. Bersama dengan saudara-saudaranya, Gusti Likar meninggalkan kerajaan Tanjungpura atau dikenal dengan nama keraton Matan yang berada di daerah Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Untuk mencapai lokasi keraton Pakunegara Tayan dari kota Pontianak dapat ditempuh dengan jarak kurang lebih 3 jam dan jarak keraton dari sungai sekitar 57m. Keraton Pakunegara ini, dalam kondisi yang masih memiliki peninggalan barang bersejarah berupa alat musik tradisional, ukiran keramik dengan ciri khas yang sama dengan beberapa keraton di Kalimantan Barat.

Di sela pengamatan, Bapak Dr. Usman, M.Pd.I mengatakan bahwa, “Keraton di Kalimantan Barat identik dengan bangunan yang berada di dekat sungai, karena dahulunya sungai digunakan sebagai jalur utama perdagangan. Termasuk pula keraton Pakunegara Tayan ini, ” ujarnya.

Selain mendapatkan materi mengenai kebudayaan Islam yang ada di Kalimantan Barat, perlu juga bagi mahasiswa mengetahui salah satu bangunan, adat dan tradisi yang ada di kalimantan. “Harapan kami sebagai mahasiswa, hal ini dapat berkelanjutan sehingga berdampak baik terhadap pengetahuan dan wawasan terutama pada sektor budaya, peninggalan sejarah, dan kerajaan-kerajaan yang ada di Kalimantan Barat.” Ujar salah satu Mahasiswa Tadris Matematika IAIN Pontianak.

Penulis: Atika Luthfiyatil Fathinah

Editor: Hidayu Sulisti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *