Tadris matematika adakan sharing session “Ethnomathematics Borneo dan Europe” bersama Mahasiswa Leipzig Universitat, Jerman

22 Agustus 2023, Gedung Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak Lantai 4 menjadi saksi dari sebuah sharing session yang menggabungkan unsur-unsur kebudayaan Pontianak dan Jerman. Acara ini dihadiri oleh seluruh mahasiswa dan dosen Tadris Matematika dan merupakan kesempatan untuk bertukar pemikiran tentang kekayaan budaya kedua negara, yang dimoderatori oleh Vidya Setyaningrum, M.Pd dan Vibry Andina Nurhidayah, M.Hum.
Pembukaan acara ini dilakukan oleh Kaprodi Tadris Matematika, Bapak Zulkarnain, M.Pd, yang menyambut para hadirin dan menggarisbawahi pentingnya memahami kebudayaan sebagai bagian integral dari pendidikan. Bapak Zulkarnain juga menekankan bagaimana budaya dapat dihubungkan dengan matematika.
Wakil Dekan 3 FTIK, Bapak Sahrani, M.Pd, juga memberikan ucapan selamat datang kepada para tamu spesial dari Jerman. Beliau berbicara tentang pentingnya kerjasama lintas budaya dalam memperluas wawasan mahasiswa dan memajukan pendidikan tinggi.
Sharing session dimulai dengan presentasi dari 4 mahasiswa tadris matematika, yaitu veni alvionita, dhea aqillah, sri nurlaliah dan risa. Mereka menyampaikan bagaimana kebudayaan yang ada di Kalimantan barat diintegrasikan ke dalam matematika. Kemudian 2 mahasiswa inspiratif dari Universitas Leipzig, Jerman, yaitu Aaron dan Lina menyampaikan tentang budaya Jerman, menyoroti aspek-aspek seperti budaya pendidikan dan kebiasaan yang ada di sana. Dia juga berbicara tentang perbedaan antara budaya Jerman dan Indonesia, dan bagaimana dia merasa senang dapat berbagi budayanya dengan teman-teman dari Pontianak. Sementara itu, Lina mengungkapkan kekagumannya terhadap keindahan dan keragaman budaya Pontianak dan bagaimana dia telah menikmati belajar tentangnya selama kunjungannya.
Para peserta sharing session aktif bertanya kepada Aaron dan Lina tentang perbandingan budaya, serta bagaimana pengalaman ini telah memperkaya pemahaman mereka tentang dunia.
Bapak Zulkarnain dan Bapak Sahrani mengakhiri acara dengan berterima kasih kepada Aaron dan Lina atas kontribusi mereka dalam memperkuat hubungan antara budaya Pontianak dan Jerman. Mereka berharap bahwa acara semacam ini akan terus mendukung pertukaran budaya dan pengetahuan antar mahasiswa, memperkaya pengalaman belajar mereka.
Sharing session ini bukan hanya menggambarkan pemahaman budaya Pontianak dan Jerman, tetapi juga menggambarkan bagaimana matematika yang terdapat di dalamnya yang dapat memperkaya pendidikan. Semoga inspirasi yang diberikan oleh Aaron dan Lina dapat mendorong kerjasama budaya yang lebih erat antara Indonesia dan negara lain.
Acara diakhiri dengan pemberian cendera mata berupa kain corak insang kepada Aaron dan Lina.


Penulis: Hidayu Sulisti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *